Undangan Terbuka Kelas Seni Rupa: Curating after New Media

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp

Pengajar: Beryl Graham (Inggris)
Jumat, 16 April; Sabtu, 17 April; Selasa, 20 April 2021, 15:00 WIB
(Jeda buka puasa dan istirahat 17.30-18.30 WIB)
Zoom Komunitas Salihara

Gratis

Terbatas untuk 12 peserta
Durasi: 4 jam | 3 Pertemuan

Pendaftaran diperpanjang sampai 02 April 2021, 19:00 WIB

ARCOLABS dan Komunitas Salihara mengundang kurator-kurator muda untuk program lokakarya XPLORE: New Media Art Incubation yang akan diadakan pada April 2021. Program ini adalah tanggapan terhadap meningkatnya minat dan permintaan pameran-pameran seni media baru, namun kerap tidak diimbangi dengan kesempatan bagi para kurator untuk belajar dan mendiskusikan kekuratoran seni media baru. Program ini juga akan mendiskusikan kemungkinan bentuk pameran yang berubah drastis akibat pandemi dan membutuhkan pendekatan kuratorial yang baru.

Sebagai lokakarya kurator seni media baru yang pertama kali diadakan di Indonesia, program ini diajar oleh salah satu akademisi dan kurator seni media baru yang terkemuka, Beryl Graham (Inggris), sebagai pengajar utama, didukung oleh kurator internasional dan Indonesia dengan pengetahuan dan pengalaman ekstensif sebagai narasumber tamu.

Ketentuan dan Persyaratan

  • Lokakarya ini gratis dan ditujukan pada kurator dan pelaku seni lain yang memiliki minat tinggi pada kekuratoran seni media baru;
  • Lokakarya akan menggunakan Bahasa Inggris. Partisipasi aktif dari peserta diharapkan;
  • Peserta wajib mengikuti keseluruhan sesi;
  • Sertifikat keikutsertaan akan diberikan setelah program selesai;
  • Komunitas Salihara dan ARCOLABS akan menyeleksi 12 peserta dari seluruh pendaftaran yang masuk
    Peserta wajib menyertakan:
  1. Surat Pernyataan Minat, yang meliputi pengalaman kekuratoran, dan apa saja yang ingin dipelajari dari lokakarya ini.
  2. Curriculum Vitae
  3. Portofolio Pameran/Proyek Kuratorial, meliputi foto dan/atau video serta materi-materi publikasi.
  4. Kontak individu terpercaya dalam dunia seni yang bisa dihubungi.
  • Peserta mengirim seluruh berkas pendaftaran ke opencall@salihara.org. Seluruh berkas dikirim dengan subjek Undangan Terbuka Lokakarya Kurator_Nama Peserta paling lambat 02 April 2021, 23:59 WIB. (Portofolio bisa dikirim melalui tautan Google Drive atau We Transfer.)

Peserta terpilih akan diumumkan melalui email pada 07 April 2021.

Materi yang Dipelajari

  • Modes of Curating
    Pengajar: Beryl Graham (Inggris)
  • Participative Systems
    Pengajar: ARCOLABS
  • Production, Critical Making, and Distribution
    Pengajar: Suzy O’Hara (Inggris)
  • Curating Issue and Process
    Pengajar: Agung Hujatnikajennong
  • Curating in the Post-pandemic Era
    Pengajar: Bob Edrian

Keuntungan Lokakarya

  • Peserta mendapatkan pengetahuan terkini seputar kekuratoran seni media baru, pengetahuan konseptual dan praktis mengenai penyelenggaraan pameran, serta kesempatan mengekspansi jejaring internasional untuk proyek-proyek seni peserta kelak;
  • Di akhir lokakarya, peserta mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan gagasan program mereka dalam sebuah proposal grup. Grup dengan proposal terpilih akan diundang untuk mengembangkan mini program berupa aktivasi digital yang akan diselenggarakan berbarengan dengan pameran Across Senses, sebuah pameran seni media baru kerja sama Komunitas Salihara dan ARCOLABS yang akan diadakan pada Agustus 2021.

Profil Pengajar

Agung Hujatnikajennong adalah kurator, penulis dan dosen di Fakultas Seni dan Desain, Institut Teknologi Bandung. Beberapa pameran yang pernah ia kuratori adalah pameran tunggal Agus Suwage, I/CON (2007), Jakarta Biennale: ARENA (2009) dan Biennale Jogja XII Equator #2 (2013). Ia telah menerbitkan buku berjudul Kurasi dan Kuasa (2015).

ARCOLABS adalah komunitas inisiasi kurator asal Jakarta yang dibentuk pada 2014. ARCOLABS dinaungi oleh tiga kurator dengan berbagai latar belakang dan minat kuratorial. Dengan menggabungkan pendekatan akademik dan nonakademik, ARCOLABS berfokus pada inovasi dan pengembangan praktik seni kontemporer dan media baru melalui program seperti pameran dan lokakarya, pertukaran budaya, serta riset dan inkubasi seni media baru. ARCOLABS telah terlibat dalam sejumlah pameran seni media baru di Indonesia, di antaranya Pekan Seni Media: Sinkronik (Samarinda, 2019) dan Five Passages to the Future (Galeri Nasional Indonesia, 2019).

Beryl Graham adalah Profesor Seni Media Baru dari Universitas Sunderland, Inggris sekaligus salah satu pendiri CRUMB (the Curatorial Resource for Upstart Media Bliss). Ia pernah mempresentasikan makalahnya di konferensi-konferensi seperti Navigating Intelligence (Banff, Kanada), Decoding the Digital (Victoria and Albert Museum, Inggris), dan Cultural Value and the Digital (Tate Modern, Inggris). Buku-bukunya antara lain Digital Media Art (Heinemann, 2003), Rethinking Curating: Art After New Media (MIT Press, 2010 bersama Sarah Cook) dan New Collecting: Exhibiting and Audiences (Ashgate, 2014, editor).

Bob Edrian adalah kurator dan penulis asal Bandung, Indonesia. Proyek kuratorial yang pernah ia kerjakan antara lain Bandung New Emergence Vol. 6: Listen! (2016), Intomedia (2017), Soemardja Sound Art Project (2018) dan International Media Art Festival: Instrumenta (2018-2019). Saat ini ia bekerja sebagai kurator di NuArt Sculpture Park, Bandung, sekaligus direktur Audial Plane, sebuah divisi sound art dan musik eksperimental di Orange Cliff Records.

Suzy O’Hara adalah kurator seni digital dan peneliti dari Faculty of Arts and Creative Industries, University of Sunderland, Inggris. Ia menyelesaikan gelar magister dengan fokus studi kuratorial di Newcastle University, Inggris. Bukunya adalah Art Hack Practice Critical Intersections of Art, Innovation and the Maker Movement (Routledge, 2019 bersama Victoria Bradbury, editor).

Shopping Basket

Berlangganan Newsletter